You Are Reading

0

Tutorial Fotografi Star Trail atau Jejak Bintang

Unknown Thursday, September 29, 2016 , , , ,
Halo penggemar fotografi, kali ini kita akan mencoba sebuah tutorial yang sebenarnya mungkin sangat mudah hanya saja membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra dan juga tehnik yang menengah untuk menghasilkan hasil yang memukau. Kali ini kita akan mencoba sebuah foto star trail atau yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai jejak bintang. Meskipun demikian, foto ini sedikit berbeda dengan konsep foto milkyway yang sebenarnya merupakan penggambungan foto foto milky way yang bergerak sehingga menimbulka  garis lurus. Cara pengambilannya juga hampir sama dan serupa hanya saja.. mari kta saksikan sendiri apa sih susah dan mudahnya. Tutorial fotografi star trail atau jejak bintang.

Jika anda ingin melakukan hunting foto star trail, hal yang anda harus persiapkan terlebih dahulu adalah jadwal. Mengapa demikian? Karena star trail maupun foto milkyway sama sama membutuhkan cuaca langit yang cerah dan tentunya akan lebih baik jika direncanakan di musim kemarau bukan musim penghujan. Setelah merencanakan waktu untuk foto star trail, yang kedua adalah pemilihan tempat yang tepat. Pemilihan tempat yang tepat dan tepat ini juga sangat penting, karna akan baik hasilnya jika mehindari lokai langit yang jauh dari polusi udara dan juga cahaya sehingga tidak mengganggu hasilnya karena itulah foto milky way atau star trail terbaik biasanya berasal dari lokasi camping di gunung karena benar benar minim polusi cahaya.

Kebutuhan anda lainnya selanjutnya adalah tripod atau stand yang bisa membuat kamera anda berdiri tenang tanpa goyah sedikit karena akan menghasilkan foto yang kurang tajam bahkan jika kita hanya sekedar memencet trigger untuk memfoto. Tripod maupun monopod dapat digunakan, dan pilihlah juga lokasi yang mudah untuk dikunjungi dan aman. Karena star trail hanya bisa dilakukan di malam hari sehingga bisa menimbulkan gangguan keamanan apalagi kamera yang anda bawa bukanlah sekedar kamera murah berharga sekian ratus ribu saja. Selanjutnya yang harus anda miliki adalah remote shutter release. Hal ini untuk menghindari adanya goyangan kamera ketika anda menekan tombol shitter anda juga bisa memanfaatkan shutter dari smartphone anda. Selanjutnya anda membutuhkan program pengolah foto seperti adobe bridge.

Untuk pengambilan gambar, berikut ini adalah setting yang bisa dimainkan dengan beberapa bukaan selama 30 detik.

f/1.4, ISO 400 = 30 detik
f/2.8, ISO 1600 = 30 detik
f/4.0, ISO 3200 = 30 detik
f/5.6, ISO 6400 = 30 detik


jika anda memiliki lensa dengan kualitas aperture yang besar dan baik, maka hal itu akan semakin menjanjikan kualitas gambar akhir. Setelah anda mengambil gambar pertama, ambilah jeda beberapa waktu sebelum anda memulai mengambil gambar yang kedua setelah jeda dan juga gambar ketiga, keempat dan selanjutnya hingga anda telah mengambil selama satu jam. Setelah proses pengambilan gambar, anda bisa melakukan proses editing dari foto foto yang anda ambil. Buka Adobe Bridge, pilih foto foto yang dikehendaki, kemudian klik kanan, pilih “Develop setting” kemudian pilih previous conversion yang akan menyinkronkan semua editing dan menjadi sebuah foto anda. Atau untuk lebih mudahnya, anda bis mengunjungk situs ImageStacker, DeepSkyStacker atau StarTrail Stacker untuk editing yg lebih mudah.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright 2016 KAMERA